KABUPATEN BANDUNG – Sebanyak 17 ribu warga, ada sekitar 850 pemuda tamatan sekolah di Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang, kabupaten Bandung, masih belum mendapatkan pekerjaan atau menjadi pengangguran. Hal tersebut dikatakan Kepala Desa Lengkong Kecamatan Bojongsoang, Agus Salam.
“Nilai pengangguran di kita itu lumayan besar. Karena kita ini diwilayah urban, urusan pertanian kita sudah habis, tinggal sedikit tapi sudah dikuasai oleh petani yang besar,” ungkap Agus, di Bojongsoang, Senin (8/2).
Menurut Agus, potensi urban di Desa Lengkong cukuplah besar. Tapi tentunya potensi tersebut tergantung bagaimana sikap dari pemerintah desa dan masyarakatnya itu sendiri.
“Contoh untuk bisa masuk bekerja, ijazahnya bisa masuk atau tidak. Oleh karenanya akan kita siapkan masyarakat yang memiliki keterampilan yang bisa berdaya saing,” kata Agus.
Salah satu upaya untuk menekan angka pengangguran, pihaknya mencatat ada 1.150 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah terverifikasi. Bentuk usahanya, kata Agus, rata-rata produksi makanan. Kedepannya, UKM tersebut akan dikembangkan baik dari proses packagingnya hingga pemasarannya.
“Dibawah pembinaan Bumdes itu akan dikembangkan bagaimana packagingnya hingga bagaimana pemasaran online. Nanti kita akan buat e-commercenya juga,” tutur Agus.
Jadi, pada intinya UKM yang ada di Desa Lengkong akan terus dikembangkan, salah satunya adalah dengan memanfaatkan bumdes. Menurutnya, dengan memanfaatkan bumdes maka akan ada pembinaan dan pelatihan yang diadakan.
“Kita kerjasamakan dengan pihak ketiga untuk bantuan modal, wacana kita kerjasamakan dengan salah satu universitas, dimana ada program pinjaman dengan bunga yang sangat rendah,” katanya.
Upaya lainnya guna mengatasi masalah pengangguran ini, Pemerintah Desa Lengkong juga menjalin kerjasama dengan perusahaan dan juga menggandeng universitas, misalnya untuk mengadakan pelatihan Master of Ceremony (MC)
“Kita selalu mendatangkan MC dari luar dan segala macamnya. Mudah-mudahan nanti dengan adanya pelatihan event dan keprotokolan ini, kita bisa mandiri dan bisa membuat event organizer yang digawangi oleh karang taruna. Mudah- mudahan ini sebagai titik awal saja untuk mengembangkan potensi karang taruna dan pemuda,” pungkasnya. (Ris/**)